Minggu, 23 November 2014

Teori Rutherford (Perkembangan Teori Struktur Atom)

Penemuan Partikel Positif oleh Goldstein


Sebelum elektron ditemukan oleh J.J Thomson, E. Goldstein menerangkan adanya berkas sinar yang berfluorisesi pada permukaan dalam tabung sinar katode yang melaju lewat lubang - luang dalam tabung dan bergerak menuju ujung lain dari tabung yang bermuatan negatif. Artinya terdapat sinar bermuatan positif bergerak dalam tabung tersebut. peristiwa terbentuknya terusan dijelskan oleh Goldstein sebagai berikut:

Pembuktian Adanya Partikel Positif oleh Rutherford 

Nama : Ernest Rutherford
Lahir : 30 Agustus 1871 di Nelson, Selandia Baru
Meninggal : 19 Oktober 1937

Rutherford memodifikasi tabung sinar katode dengan cara mengganti gas helium (sinar α ) dengan gas hidrogen. Penggantian gas hidrogen dengan gas lain menghasilkan sinar serupa dengan sinar terusan yang dihasilkan dari berbagai gas. Sinar yang dihasilkan selalu bermuatan positif yang besarnya merupakan kelipatan dari +1,6 x 10-19C.

Gas hidrogen merupakan unsur terkecil dari gas - gas lainnnya sehingga Rutherford menyimpulkan bahwa muatan partikel positif sama dengan muatan ion positif dari hidrogen, yaitu sebesar +1,6 x 10-19C.
  
Berapakah massa dari partikel positif tersebut? Data dari percobaan menunjukkan bahwa angka banding e/m ion positif sama dengan 9,57 x 104  Cg-1. Harga tersebut merupakan harga e/m terbesar dari berbagai macam gas yang diteliti.


Dengan demikian, disimpulkan bahwa ion positif hidrogen merupakan partikel dasar bermuatan positif dan dikenal dengan sebutan proton. Massa proton dapat dihitung dari angka banding e/m dan muatan proton, yaitu :


Pada waktu yang hampir bersamaan dengan percobaan Thomson, empat orang fisikawan, yaitu Henri Becqurel, Marie Curie, Pierre Curie, dan Ernest Rutherford meneliti keradioaktifan. Ada tiga jenis partikel sinar radioaktif, yaitu partikel alfa (α) bermuatan positif, partikel beta (β) bermatan negatif dan gamma (γ) yang tidak bermuatan.

Pada tahun 1906, Ernest Rutherford bersama mahasiswanya Geiger dan Marsden meneliti radiasi dari uranium, radium, dan radioaktif lain yang memancarkan sinar α, β dan γ. Radioaktif tersebut disimpan dalam kotak timbel dengan lubang yang sangat kecil sihingga sinar α dalam kotakakan terpancar. Pancaran sinar α digunakan untuk menembak lempeng emas tipis sehingga eksperimen tersebut dikenal dengan eksperimen lempeng tipis emas. Sebagian besar sinar α diteruskan, hanya sedikir yang dipantulkan.


Mengapa sinar α lebih banyak diteruskan dibanding yang dipantulkan oleh lempeng emas? Sinar α yang bermuatan posititf menumbuk partikel pejal (logam emas) yang juga bermuatan positif. Partikel yang muatannya sama akan tolak-menolak. Partikel pejal tersebut dinamakan Rutherford inti atom. Elektron terletak di luar inti pada jarak yang relatif jauh dengan gerakan yang cepat, dikarenakan ada tolakan dari inti yang bermuatan positif.
Setiap atom mempunyai suatu pusat kecil atau inti. Peluang partikel α mendekati inti sangat kecil karena ukurannya yang sangat kecil. Artinya, inti akan menolak partikel α karena inti bernuatan positif seperti partikel α.
Kesimpulan :

  1. Atom terdiri atas inti atom yang bermuatan positif dan elektron-elektron bermuatan begatif yang beredar mengelilingi inti atom
  2. Atom bersifat netral sehingga jumlah proton dalam inti sama dengan jumlah elektron yang mengelilingi inti atom 


    Sumber :
    Buku kimia kelas X terbitan Yudhistira
    http://yiksrimustika.wordpress.com/2011/04/05/teori-atom-demokritus/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar