Di dalam mempelajari struktur atom, kita akan
menemukan rahasia dari ayat Allah, yaitu tentang keteraturan dan keseimbangan
dalam atom. Yang terdiri dari proton, neutron dan elektron. Atom–atom inilah
penyusun dari unsur dan molekul yang merupakan bagian terkecil dari benda-benda
yang kita kenal, namun ternyata proton dan neutron yang teramat kecil ini masih
tersusun atas quark, sehingga quark inilah yang sekarang dianggap sebagai
materi yang paling kecil. Yang ukurannya sulit untuk dibayangkan, karena sangat
kecil, yaitu 10 pangkat minus 18 atau 0,0000000000000000001 meter, yang
kesemuanya adalah citptaan Allah SWT. Sehingga walau bagaimanapun untuk memahami
suatu benda dengan sifat- sifat-Nya mestilah diketahui keadaan benda tersebut
dalam keadaan sebagai atom atau molekul.
Pada dasarnya segala sesuatu yang nampak (dzahir)
maupun yang tidak nampak (gaib), adalah ciptaan Allah SWT. Ada dan tiadanya
segala sesuatu adalah diadakan dan ditiadakan oleh sang pencipta yang
semuanya tetap berada dalam pengawasan dan pengaruh-Nya. Begitupun
segala sesuatu di muka bumi dan di jagat raya ini merupakan salah satu ayat
atau tanda– tanda kebesaran dan kekuasaan Allah. Tanda tersebut
ditampakan melalui dua formulasi, yaitu alam semesta (ayat–ayat kauniah) serta
wahyu dari Allah yang terangkum dalam Al-Quran. Ternyata antar ayat- ayat
Al-Quran dengan ayat- ayat kauniah yang tampak di alam semesta ini senantiasa ada
keocokan .
a. Setiap Benda Bertasbih Kepada Allah
Setiap makhluk atau benda mati yang ada di langit dan
bumi ini selalu berasbih kepada Allah, tentunya dengan bahasanya
sendiri–sendiri. Seperti dijelaskan Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Isro
ayat 44 :
“Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di
dalamnya bertasbih kepada Allah SWT. Dan tidak ada satupun melainkan bertasbih
dan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya
dia Allah maha penyantun lagi maha pengampun”
Bertasbih adalah kata kerja, setiap kerja hanya dapat
dilakukan oleh sesuatu atau benda yang bergerak, berarti secara otomatis dengan
geraknya inilah benda-benda di langit dan di bumi bertasbih kepada Allah dan
memujinya. Dengan izin Allah, benda yang bernyawa atau makhluk hidup dapat
bergerak dengan sendirinya, dan ini mudah untuk difahami.
Tetapi bagaimana benda mati atau benda yang tidak
bernyawa dapat bergerak sebagai tanda dia bertasbih kepada Allah; seperti
batu, tanah, air, udara dan sebagainya? bagaimana hal ini dapat dipahami,
padahal kita melihat benda-benda tersebut dalam keadaan diam tidak bergerak!
Sebenarnya setiap benda tersusun dari unsur-unsur atau
senyawa, setiap unsur dan senyawanya merupakan kumpulan yang sangat banyak dari
atom-atom dan molekul-molekul. Setiap atom terdiri dari inti atom dan kulit
atom.
Inti atom tersusun dari proton yang bermuatan positif
dan neutron yang tak bermuatan (netral). Sedangkan kulit atom sebenarnya adalah
lintasan tempat elektron-elektron bergerak dan berputar mengelilingi inti atom
menurut tingkat energinya. Untuk atom netral, jumlah elektronnya sama dengan
jumlah protonnya. Dan unsur satu dengan unsur lain dibedakan dari jumlah proton
di dalam inti atom.
Jadi secara otomatis, setiap
benda sebenarnya bergerak yaitu gerak berputarnya elektron-elektron
mengelilingi inti atom. Maka gerak elektron-elektronnya inilah setiap atom atau
benda bertasbih kepada Allah dengan tasbih yang tiada henti.
b. Setiap Benda dalam Kekuasaan dan Kendali Allah
Setiap yang kita fahami bahwa atom bermuatan positif
dan elektron-elektron yang mengelilingi inti atom bermuatan negatif, yang
sebenarnya muatan positif dengan muatan negatif adalah saling tarik menarik,
dan seharusnya elektron-elektron tersebut jatuh tertarik ke dalam inti atom,
lalu hancur dan musnahlah atom.
Mengapa tidak terjadi demikian? Dalam hal ini, para
ahli memperkirakan dikarenakan elektron-elektron tersebut bergerak berputar
dengan kecepatan tertentu dan tetap pada lintasannya, maka atom berada dalam
keadaan stabil. Karena terdapat kesetimbangan antara gaya sentrifugal (gaya
tolak keluar) dengan gaya sentripetal (gaya tarik kedalam).
Jika gaya sentrifugal lebih besar dari pada gaya
sentrifetal, elektron ini akan tertolak (terlempar) keluar, dan begitupun
sebaliknya jika gaya sentrifetal lebih besar daripada gaya sentrifugal, maka
elektron ini akan jatuh kedalam inti atom. Maka untuk menyeimbangkan antara
gaya sentrifugal dengan gaya sentripetal kecapatan gerak melingkar
elektron-elektron tersebut haruslah tetap dan tertentu jarak dengan lintasan
tertentu pula.
Lalu siapakah yang mengatur kecepatan gerak
elektron-elektron tersebut, dan siapa yang selalu mengatur jarak
elektron-elektron tersebut? Bayangkan apa akibatnya jika kecepatan elektron
tidak stabil. Hanya Allah yang tahu. Seperti yang tertulis dalam Al-Quran Surat
Al-Anam: 59 yang artinya :
“Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang gaib,
dan tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui
apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai pun yang gugur melainkan
dia mengetahui nya (pula), dan tidak sebutir bijipun dalam kegelapan bumi dan
tiada yang basah atau kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata. ”
Demikian juga yang tejadi di tata surya, dimana
matahari dikelilingi oleh planet-planet, misalnya planet bumi. Matahari
mempunyai gaya gravitasi yang sangat besar, demikian juga planet bumi mempunyai
gaya gravitasi. Antara matahari dengan planet-planetnya terjadi gaya tarik
menarik yang sangat besar, tetapi karena pelanet-planet dengan jarak tertentu
dan dengan kecepatan tertentu pula, maka planet-planet tidak jatuh tertarik
gravitasi matahari.
Hal ini juga diakibatkan karena adanya keseimbangan
antara gaya sentripetal dan gaya sentrifugal. Demikian juga yang terjadi antara
bumi dengan bulan, semuanya teratur dalam peraturan Allah SWT. Seperti firman
Allah dalam Al-Quran surat Yasin 38, 39, 40. Yang artinya :
“Dan matahari berjalan di tempat peredarannya.
Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. Dan telah Kami
tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai pada
manzilah yang terahir) kembalilah dia sebagai bentuk tanda yang tua. Tidaklah
mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului
siang. Dan masing-masing pada garis edarnya.”
Jadi dengan membaca ayat-ayat kauniyah, kita akan
mellihat dan merasa takjub akan kebesaran Allah dan kehebatan Allah dalam
mengatur alam semesta dari yang terkecil (alam atom) sampai super makro (jagat
raya).
c. Kiamat dan kesdahsyatannya
Jika sangkakala ditiupkan oleh malaikat Israfil atas
perintah Allah Swt. maka terjadilah kiamat, yaitu hancurnya alam semesta dan
matinya semua makhluk kecuali yang dikehendaki Allah Swt. Kejadian kiamat
adalah kejadian yang sangat dahsyat, yang mana akibat kedahsyatannya itu,
bintang–bintang berjatuhan dan saling bertabrakan, gunung-gunung meletus, dan
laut memenuhi daratan. Seperti yang diterangkan Allah dalam Al-Quran, Surat
Al-Qoriah yang artinya :
“Pada hari itu manusia seperti anal-anal yang
bertabrakan dan gunung gunung adalah seperti bulu yang dihamburkan”.
Dan dalam surat Al-Infithar ayat 1,2 dan 3 yang
artinya :
“Apabila langit terbelah, dan apabila bintang-bintang
jatuh berserakan dan apabila lautan dijadikan meluap”.
Maka ketika malaikat Israfil meniupkan sangsakalanya;
bintang-bintang, pelanet-pelanet dan bulan akan keluar dari garis peredarannya,
sehingga keseimbangan gaya sentrifugal dan gaya sentripetal menjadi hilang
terjadilah tarik menarik yang akhirnya saling bertubrukan dengan kecepatan
tinggi dan kelembaman yang sangat besar yang mengakibatkan kehancuran total dan
ledakan-ledakan yang sangat dahsyat. Perhatikan Q.S. Qaaf ayat 20 yang artinya
:
”Dan ditiupkanlah sangkakala, itulah hari
terlaksanakannya ancaman”
Kedahsyatan kiamat juga terjadi di alam atom.
elektron-elektron dalam atom keluar dari lintasannya. Maka, keseimbangan antara
sentrifugal dan gaya sentripetal pun hilang. Elektron-elektron akan jatuh
kedalam inti atom. Sehingga muatan negatif dari elektron muatan positif dan
muatan positif dari proton di dalam inti akan bertabrakan dan saling
meniadakan.
Musnahnya atom-atom berarti musnahnya seluruh
benda-benda dan hal ini berarti musnahnya bumi beserta isinya. Perhatikan
firman Allah dalam Al-Quran Surat Ibrahim ayat 48 yang artinya :
“(Yang) pada hari (ketika) bumi diganti dengan
yang lain dan (demikian pula) langit dan semuanya (di padang mahsyar) berkumpul
menghadap kehadirat Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa.”
Dan dalam surat Al-Qashash ayat 88 yang artinya :
“Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah.
Bagi-Nya lah segala penentuan, dan kepadanyalah kamu dikembalikan “
Padahal dalam inti atom antara proton dan neutron
terdapat energi ikat inti yang cukup besar. Maka jika atom musnah, energi ikat
inti ini akan menjadi energi panas (energi nuklir) yang sangat besar seperti
yang terjadi pada reaksi fisik atau reaksi pembelahan unsur-unsur radio aktif,
kita ambil contoh saja pada unsur Besi (Fe)
Ketika kiamat terjadi dan benda-benda termasuk
atom-atom hancur dan musnah, maka atom-atom dari unsur-unsur yang tidak
bersifat radioaktif pun akan mengalami reaksi inti yang akan menghasilkan
energi nuklir yang sama hebatnya.
Sebagai contoh, atom besi (Fe)
Atom Fe terdiri dari 26 proton, 30 neutron dan 26
elektron.
Massa 26
proton : 26 x
1,00728 = 26,18928 sma
Massa 30
neutron : 30 x 1,00866 =
30,25980 sma
56,44908 sma
Massa 26 elektron : 26 x 0,0005486 =
0,01426 sma
Massa 1 atom Fe = 56,46334 sma (menurut
perhitungan)
Massa 1 atom Fe = 55,9340 sma
(menurut pengamatan)
Massa yang hilang (efek masa) atau energi ikat Fe =
0,52844 sma
Selanjutnya energi ikat per nucleon dalam satuan MeV
(Mega elektron Volt) :
Energi ikat = massa yang hilang (sma) x 931 MeV
/sma
= 0,52844 SMA X 931 MeV /
sma
= 491,97764
Sedangakan 1 MeV = 1,602 . 10 -13 joule
Maka energi dalam satuan Kj/mol :
E = 491,97764MeV/atom x 1,602 . 1023 atom/mol
E = 4,745 . 1010 Kjoule/mol
Jadi besarnya energi yang dihasilkan dari proses
hancurnya satu mol saja atau hanya 56 gram besi dapat menghasilkan energi
sebesar 4,745 . 1010 Kilo joule. Besarnya energi tersebut sama dengan
pembakaran sempurna dari kurang lebih 1000 ton batu bara (pembakaran sempurna
dari satu gram batu bara dapat menghasilkan energi sebesar 32,8 Kjoule).
Jika pemikiran ini benar, maka dapat kita bayangkan
Bagaimana dahsyatnya kiyamat, yaitu hancurnya dunia dan jagat raya ini dengan
kehancuran yang total sampai ke atom-atomnya, yang menyusun setiap benda.
Karena dengan kiamat Allah akan mengganti dunia (bumi) ini dengan dunia (bumi)
yang lain, seperti yang Allah firmankan dalam surat Ibrahim 48 yang artinya :
“(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi
yang lain dan dan (demikian pula) langit, dan mereka semuanya (di padang
Mahsyar) berkumpul menghadap Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa ”. (Q.S
Ibrahim;48)
Pada akhirnya, dalam atom senantiasa bergerak
mengelilingi inti atom. Apabila elektron berhenti tidak bergerak, maka akan
tejkadi gaya tarik-menarik yang mengakibatkan keduanya saling mendekat dan
ahkirnya berbenturan dan musnahlah atom.
Untuk menghindari hal itu maka elektron harus bergerak
dengan dengan kecepatan tertentu dan pada lintasan tertentu yang sudah diatur
Allah Swt. Dengan demikian resultan gaya sentripetal dan gaya sentrifugal akan
sama dengan nol. Sehingga keseimbangan antara elektron dan inti atom dapat
terjaga.
Keseimbangan yang terjadi di alam atom, juga
dikarenakan antara proton dengan elektron jumlahnya sama dan sebanding. Hal ini
merupakan peringatan tersendiri dari Allah agar manusia mau berfikir. Dengan
pemikiran dan perenungan yang mendalam atas kondisi keseimbangan alam ini akan
dapat menghantarkan seseorang beriman pada Allah Yang Maha Pencipta dan
Pengatur alam, termasuk alam atom.
Sungguh keterlaluan jika seseorang atau seorang
saintis, tetapi tidak beriman kepada Allah. Sebab pada hakikatnya segala
sesuatu di muka bumi merupakan salah satu ayat-ayat atau tanda–tanda kebesaran
dan kekuasaan Allah, dimana antara ayat-ayat kauniah dan ayat-ayat kauliyah
terdapat titik temu dan saling menjelaskan.
Keadaan keseimbangan di alam atom identik dengn
keseimbangan di alam raya (tata surya), dimana di dalam atom tersimpan berbagai
rahasia Allah yang belum terungkap karena teramat kecilnya (tak kasat mata),
demikian juga di alam raya, masih terlalu banyak rahasia yang belum terungkap
karena teramat besar dan luasnya ciptaan Allah.
Sehingga kita akan merasakan kebesaran dan kekuasaan
Allah Yang Maha Pencipta, Tuhan semesta alam. Meski demikian kita disuruh dan
ditantang untuk menyibak dan mengungkap rahasia-rashasia apa yang tersimpan
dibalik semua ciptaan-Nya ini. Sehingga dapat termanfaatkan oleh manusia
sebagai khalifah di muka bumi. Karena memang alam raya beserta isinya, pada
dasarnya adalah perangkat pendukung bagi kehidupan manusia dalam
menjalani ujian di dunia. (*Oleh : Iing M. Tohir, Juara 1 lomba menulis artikel
yang diadakan oleh HIMA Pendidikan Fisika UIN SGD Bandung tahun 2010)
Sumber:
http://irema-smansa.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar