Konfigurasi elektron adalah susunan elektron dalam
atom. Susunan elektron pada masing-masing kulit dikenal sebagai konfigurasi
elektron dan elektron yang berada pada kulit luar disebut elektron valensi.
Konfigurasi (susunan) elektron suatu atom berdasarkan kulit-kulit atom
tersebut. Susunan ini ditentukan oleh jumlah elektron yang bergerak
mengelilingi inti atom pada lintasan yang disebut kulit atom.Kulit pertama
diberi nama K, selanjutnya L, M, N, dst. Aturan pengisian jumlah elektron
maksimum per kulit diperkenalkan oleh Pauli, dengan memakai rumum 2n2,
dimana n = kulit atom. Setiap kulit atom dapat terisi elektron maksimum 2n2,
dimana n adalah kulit ke berapa.
Lambang kulit dimulai dari K, L, M, N dan seterusnya dimulai dari dekat dengan inti
Konfigurasi elektronnya bukanlah K L M N
2 8 9
tetapi 2 8 8 1
Hal ini dapat dijelaskan bahwa elektron paling luar maksimum 8, sehingga sisanya harus 1 di kulit terluar. Begitu pula dengan nomor atom 20. Bagaimana dengan unsur dengan nomor atom 88? Unsur dengan nomor atom 88 akan terisi sesuai dengan kapasitas kulit pada kulit K, L, M dan N serta masih ada sisa 28. sisa ini tidak boleh diletakkan seluruhnya di kulit O, sisa ini diletakkan pada kulit sesudahnya mengikuti daya tampung maksimum kulit sebelumnya yang dapat diisi yaitu 18, 8 atau 2 sehingga sisanya diisikan sesuai Tabel 2 tersebut
Tata Cara Penulisan Konfigurasi Elektron :
Tabel Hubungan konfigurasi elektron dan elektron valensi
Jika n = 1 maka berisi 2 elektron
Jika n = 2 maka berisi 8 elektron
Jika n = 3 maka berisi 18 elektron
dan seterusnya.
Jika n = 2 maka berisi 8 elektron
Jika n = 3 maka berisi 18 elektron
dan seterusnya.
Lambang kulit dimulai dari K, L, M, N dan seterusnya dimulai dari dekat dengan inti
Elektron disusun sedemikian rupa pada masing-masing
kulit dan diisi maksimum sesuai daya tampung kulit tersebut. Jika masih ada
sisa elektron yang tidak dapat ditampung pada kulit tersebut maka diletakkan
pada kulit selanjutnya. Contoh: Pengisian konfigurasi electron
Konfigurasi elektron pada unsur dengan nomor atom 19.
Konfigurasi elektronnya bukanlah K L M N
2 8 9
tetapi 2 8 8 1
Hal ini dapat dijelaskan bahwa elektron paling luar maksimum 8, sehingga sisanya harus 1 di kulit terluar. Begitu pula dengan nomor atom 20. Bagaimana dengan unsur dengan nomor atom 88? Unsur dengan nomor atom 88 akan terisi sesuai dengan kapasitas kulit pada kulit K, L, M dan N serta masih ada sisa 28. sisa ini tidak boleh diletakkan seluruhnya di kulit O, sisa ini diletakkan pada kulit sesudahnya mengikuti daya tampung maksimum kulit sebelumnya yang dapat diisi yaitu 18, 8 atau 2 sehingga sisanya diisikan sesuai Tabel 2 tersebut
Berikut Jumlah elektron maksimum per kulit :
Kulit
|
Nomor Kulit
|
Rumusan 2n2
|
Elektron
Maksimum
|
K
|
1
|
2(1)2
|
2.(1) = 2
|
L
|
2
|
2(2)2
|
2.(4) = 8
|
M
|
3
|
2(3)2
|
2.(9) = 18
|
N
|
4
|
2(4)2
|
2.(16) = 32
|
O
|
5
|
2(5)2
|
2.(25) = 50
|
P
|
6
|
2(6)2
|
2.(36) = 72
|
Q
|
7
|
2(7)2
|
2.(49) = 98
|
R
|
8
|
2(8)2
|
2.(64) = 128
|
S
|
9
|
2(9)2
|
2.(81) = 182
|
T
|
10
|
2(10)2
|
2.(100) = 200
|
Selanjutnya, pengisian elektron per kulit harus
berdasarkan aturan Aufbau, (pengisian elektron dimulai dari tingkat energi
terendah ke tingkat energi tertinggi).
Tata Cara Penulisan Konfigurasi Elektron :
1) Ketahui dahulu nomor atom unsur
2) Tulislah perlambangan unsur dan nomor atomnya ( Cth.: 3Li)
3) Isi elekton sesuai kulit dimulai dari Kulit K
4) Kulit K harus terlebih dahulu diisi maksimum sesuai aturan Pauli
5) Jika atom memiliki lebih dari 2 elektron, maka sisa elektron dimasukkan ke kulit berikutnya sampai mencapai maksimum
6) Jika sisa elektron sesudah dimasukkan ke kuoit berikutnya tidak dapat mencapai maksimum, maka diisi dengan elektron maksimum di kulit sebelumnya
7) Selanjutnya jika kulit sebelumnya tidak memenuhi elektron maksimum, maka ditulis sebagai sisa pada kulit selanjutnya.
2) Tulislah perlambangan unsur dan nomor atomnya ( Cth.: 3Li)
3) Isi elekton sesuai kulit dimulai dari Kulit K
4) Kulit K harus terlebih dahulu diisi maksimum sesuai aturan Pauli
5) Jika atom memiliki lebih dari 2 elektron, maka sisa elektron dimasukkan ke kulit berikutnya sampai mencapai maksimum
6) Jika sisa elektron sesudah dimasukkan ke kuoit berikutnya tidak dapat mencapai maksimum, maka diisi dengan elektron maksimum di kulit sebelumnya
7) Selanjutnya jika kulit sebelumnya tidak memenuhi elektron maksimum, maka ditulis sebagai sisa pada kulit selanjutnya.
Elektron valensi
Elektron yang berperan dalam reaksi pembentukkan
ikatan kimia dan dalam reaksi kimia adalah elektron pada kulit terluar atau
elektron valensi. Jumlah elektron valensi suatu atom ditentukan berdasarkan
elektron yang terdapat pada kulit terakhir dari konfigurasi elektron atom
tersebut.
Nomor Atom
|
Kulit
|
Jumlah
Elektron Valensi
|
|||
K
|
L
|
M
|
N
|
||
11
|
2
|
8
|
1
|
1
|
|
12
|
2
|
8
|
2
|
2
|
|
14
|
2
|
8
|
4
|
4
|
|
19
|
2
|
8
|
8
|
1
|
1
|
Tabel Hubungan konfigurasi elektron dan elektron valensi
Unsur-unsur yang mempunyai jumlah elektron valensi
yang sama akan memiliki sifat kimia yang sama pula. Atom-atom yang memiliki
elektron valensi yang sama akan memiliki sifat kimia yang relatif sama/mirip,
sebab elektron valensi menentukan sifat kimia suatu atom atau cara atom
bereaksi denan atom lain pada saat membentuk ikatan.
Penentuan golongan A unsur dalam
Tabel Periodik dapat dilakukan dengan cara menetapkan elektron valensi.
Konfigurasi elektron per kulit
seperti di atas hanya berlaku untuk golongan utama (A), sedangkan golongan
transisi (B) menggunakan konfigurasi elektron per subkulit (pelajaran kelas XI).
Penentuan periode dilakukan
dengan cara menetapkan jumlah kulit yang sudah terisi elektron atau mencari nomor
kulit (n) terbesar yang terisi elektron atau kulit terluarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar